Selasa, 17 September 2013

STAND UP COMEDY FICO



Depok Terkenal Lewat Lawakan  Cerdas, Pemerintah Kota Cuek “Fico Fachriza Pemenang Stand Up Comedy”Sawangan, Fico itu cocoknya jadi calon legislatif. Di saat calon-calon legislatif berusaha pura-pura pintar, dia malah pura-pura bego…,” kata Babe, grand finalis Stand-Up Comedy Indonesia Musim 3.
Fico yang disebut Babe adalah grand finalis lain Stand-Up Comedy Indonesia Musim 3 (Suci 3) yang tampil di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (3/5/) malam. Adapun acara Grand Final Suci 3 akan ditayangkan KompasTV.
Fico memang mengambil persona atau memerani diri sebagai sosok yang lugu, polos, dan berkesan bego. Persona semacam itu menjadi kekuatannya. Hanya diam berdiri di panggung saja, Fico mampu mengundang tawa. Dan sekalimat ucapan salam yang ia ucapkan membuat orang terpingkal.
Fico Fachriza asli warga Bukit Rivaria, Sawangan, Depok. Pria bertubuh subur tersebut berhasil menjajaki dunia entertainment setelah sukses menyabet juara 2 Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Session 3 yang diselenggarakan di Kompas TV.
Dengan kemenangannya itu, Fico siap membahagiakan ibu serta kakak kandungnya. Pria kelahiran Jakarta 18 tahun silam tersebut mengungkapkan awal dirinya terjun ke dunia komedi dikarenakan suka menonton pertunjukkan stand up comedy.
“Alhamdulillah bisa memenangkan juara kedua. InsyaAllah hadiah yang aku dapat rencananya mau membelikan mama rumah,” ujar Fico
“Aku jatuh cinta dengan dunia ini setelah lihat Raditya Dika. Kayaknya seru kalau ngelawak dengan cara seperti itu tapi ternyata susah saat dipraktekkan,” ungkapnya.
Tak hanya Fico, ada tiga warga Depok yang ikut audisi dan sempat masuk finalis. “Dari seribu peserta se Indonesia terpilihlah 18 finalis. Empat diantaranya dari Depok, termasuk saya, kakak saya dan 2 teman lain. Tapi mereka sudah tereleminasi terlebih dahulu. Nggak nyangka bisa juara 2,” paparnya.
Ketika dikarantina, lanjut Fico, dirinya mendapat banyak pembelajaran. “Mentor finalis saat itu Raditya Dika dan Om Indro ‘Warkop’. Kalau Radit kasih arahan tentang teknik stand up comedy, Om Indro kasih masukan tentang cara perform,” ujar mahasiswa semester 2 Universitas Gunadarma tersebut.
Selama mengikuti ajang tersebut, kegelisahan pernah menghampiri dirinya. “Iya grogi banget. mengatasinya jangan panik dan harus tenang. Biasanya aku perform 7 menit dan sebelumnya harus buat naskah dulu. Nah ini yang terkadang nguras otak. Aku biasanya ketemu ide kalau lagi di atas motor,” ujarnya dengan ketawa.
Fico berhasil meraih juara kedua karena mempunyai gaya lawakan yang khas. Misalnya dia pernah bawakan candaan tentang robot.
“Emh, aku ini pengen pelihara robot yaa. Soalnya kalau pelihara robot enak, kalo mati  nggak usah ngubur. Seminggu kemudian setelah pulang ke rumah, robot aku mati. Emh, aku tanya ‘robot, kamu mati yaa? . Kata robotku ‘Iya nih bos, aku tanya ‘kamu mau dikubur ngga? Robot bilang nggak usah bos, ngerepotin,” jelasnya sambil canda.
Kini, berkat kemenangannya Fico ingin menunjukkan bahwa usaha kerasnya itu berhasil. “Sebelum ikut ini, saya ada komunitas comic di Depok, tapi sekarang tempat yang biasanya untuk open mic sudah digusur. Di Depok nggak ada tempat lagi,” ungkapnya.
Melalui keberhasilan tersebut, Fico akan fokus menjalani dunia entertainment. “Ini baru langkah awal saja. Stand Up Comedy merupakan wadah dan aspirasi bagi siapapun untuk berkomentar mengenai apapun tapi dikemas dalam comedy cerdas. Tantangan ngelawak sendiri di depan mic, itu jadi acuan. Melihat penonton tertawa itulah penghargaan buat aku,” tandas pria yang menyukai pelawak Sule tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar